Pengembangan Usaha

Strategi pengembangan geografis harus dilakukan dengan memperhatikan strategi pemasaran yang telah dicanangkan sejak semula, yaitu customer intimacy strategy. Itu pula sebabnya, fokus pengembangan jaringan Kantor Cabang tidak difokuskan pada kota-kota besar, akan tetapi pada Daerah Tingkat II yang letaknya relatif agak jauh daru Ibukota Daerah Tingkat I, yang kemudian ternyata justru menjadi daerah basis otonomi daerah yang mulai diterapkan di negara kita.

Ada empat alasan mengapa pengembangan PT. Armada Finance dilakukan dengan strategi pengembangan geografis, yaitu dengan memperluas jaringan pemasaran (ekstensifikasi), dan bukan dengan strategi pendalaman pasar (intensifikasi).

  1. Pengembangan secara geografis akan memberikan peluang yang lebih baik bagi PT. Armada Finance dalam melayani nasabah serta mitra bisnis perusahaan;
  2. Pengembangan secara geografis akan mengatasi kemungkinan pelunakan atau pelonggaran standar pembiayaan yang berlaku, karena adanya tekanan terhadap kebutuhan untuk mengejar volume bisnis yang ditargetkan;
  3. Pengembangan secara geografis akan memperbesar customers base perusahaan, sehingga memperkecil resiko pembiayaan yang diberikan;
  4. Pengembangan secara geografis juga akan mengoptimalkan penerapan strategi diskriminasi harga, sehingga akan meningkatkan kemampulabaan (profitability) perusahaan.

Pelaksanaan pengembangan secara geografis tersebut telah dimulai sejak tahun pertama PT. Armada Finance beroperasi. Pada tahun 1996 PT. Armada Finance mulai dengan membuka Kantor Cabang di Semarang, dan pengembangan-pengembangan secara geografis tersebut kemudian terus dilakukan dari waktu ke waktu, karena disamping keempat alasan tersebut, pengembangan geografis juga akan menjadi motivator bagi karyawan, karena itu berarti akan selalu ada kemungkinan bagi mereka yang berprestasi untuk meraih jenjang jabatan dan profesi yang lebih tinggi.

Setelah selama 5 (lima) tahun pertama PT. Armada Finance hanya memfokuskan diri di pasar Jawa Tengah, dalam 5 (lima) tahun kedua perusahaan mulai mengembangkan usaha ke Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera dengan membuka Kantor-kantor Cabang di daerah-daerah tersebut. Pembukaan Kantor Cabang ini terus menerus dilakukan dan sekarang ini perusahaan telah memiliki Kantor Cabang di Nusa Tenggara Barat serta Nusa Tenggara Timur. Dalam tahun-tahun ke depan, dengan memperhatikan situasi serta kondisi perekonomian secara makro, pembukaan Kantor Cabang tetap perlu dilakukan di daerah-daerah yang secara ekonomi memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang, serta menjadi pasar bagi perusahaan pembiayaan.

Dalam periode 5 (lima) tahun ketiga, PT. Armada Finance mulai mengembangkan konsep Kantor Perwakilan, yang dalam POJK kemudian dinamakan Otoritas Jasa Keuangan sebagai Kantor selain Kantor Cabang. Kantor Perwakilan adalah kantor layanan yang menginduk kepada Kantor Cabang. Sampai dengan akhir tahun 2016, PT. Armada Finance memiliki 37 Kantor Cabang dan 48 Kantor Perwakilan, baik itu di Ibukota Daerah Tingkat I, Ibukota Daerah Tingkat II, dan bahkan di kota Kecamatan.

Selain dengan semakin banyaknya kantor layanan yang dimiliki, maka organisasi perusahaan juga disesuaikan dengan membentuk 2 (dua) Kantor Wilayah yang membawahkan semua Kantor Cabang (tentu saja termasuk Kantor Perwakilan dibawahnya) yang ada, sehingga organisasi perusahaan dalam berjalan dengan lebih efektif dan lebih baik. Kantor Wilayah I membawahi wilayah Pulau Sumatera, Jawa Barat dan Jawa Tengah, sedangkan Kantor Wilayah II membawahi wilayah Jawa Timur, Pulau Bali, Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara.