Penanganan APUPPT dan PPPSPM di PT. Armada Finance

PT. Armada Finance berkomitmen untuk menerapkan kebijakan dan prosedur yang ketat dalam penanganan APUPPT (Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme) dan PPPSPM (Pencegahan dan Pengawasan terhadap Penipuan serta Penyalahgunaan Sistem) sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Berikut adalah langkah-langkah yang diambil oleh PT. Armada Finance:

Read More

Sumber Daya Manusia

Pasar, pembiayaan, pendanaan, dan sumber daya manusia diperhitungkan sebagai kunci sukses bisnis bidang keuangan. Meskipun jumlah SDM adalah perlu, tetapi belum cukup karena kualitas SDM dari berbagai dimensi : kompetensi, karakter dan perilaku yang membentuk SDM sebagai modal insani (human capital) atau sebagai aset perusahaan. Dari segi jumlah pegawai PT. Armada Finance, perkembangan jumlah secara total nampak dari tahun beroperasi 1995 s/d puncaknya 2014, akibat penurunan usaha sejak 2013 berdampak pada penurunan jumlah pegawai sampai akhir 2016. Per 31 Maret 2017, telah mengalami kenaikan lagi dari 1.306 orang tahun 2016, menjadi 1337 orang per tanggal 31 Maret 2017.  Berikut kami tampilkan grafik jumlah pegawai PT. Armada Finance :

Pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk mendorong peningkatan prestasi dan motivasi kerja secara umum diberikan kepada seluruh karyawan dari semua lapisan melalui pelatihan internal dan melalui kerjasama dengan pihak Lembaga Pengembangan Sumber Daya eksternal yang dilakukan secara rutin dan berkesinambungan. Training yang dilakukan secara internal antara lain :

  • Program Pendidikan Dasar I (bagi karyawan baru)
  • Program Pendidikan Dasar II (lanjutan karyawan baru)

Training yang dilakukan dengan pihak eksternal antara lain :

  • Gloria Eduka-sindo (Yogyakarta)
  • Humanity Training & Consulting (Salatiga)
  • AIS Training & Consulting (Semarang)
  • Mark Plus (Jakarta)
  • Learnig Resources (Jakarta)
  • Prasetiya Mulya Business School (Jakarta)
  • Dale Carnegie (Surabaya)

Pengembangan secara internal dilakukan oleh Direksi dan Pimpinan Wilayah secara rutin di Salatiga. Langkah ini menunjukkan bahwa PT. Armada Finance sangat serius dalam usahanya untuk melakukan pengembangan kompetensi SDM, karena kami meyakini bahwa karyawan adalah salah satu aset yang berharga dan mitra usaha utama perusahaan.

Mengingat CIMO dan Kolektor sebagai garda depan (fronliner) dalam menciptakan sumber pendapatan perusahaan, maka pada tahun 2017, fokus pengembangan kepemimpinan difokuskan pada SDM yang berasal dari CIMO dan Kolektor.

Berikut kami sampaikan grafik CIMO dan Kolektor :

Penambahan SDM ketegori CIMO tersebut dalam grafik diatas mencerminkan upaya ekspansi pada tahun 2017 sebagai momentum ekspansi lagi, setelah mengalami penurunan selama sekitar 4 tahun dari 2013-2017, meskipun pada tahun 2018 mengalami sedikit penurunan.

Penambahan jumlah tenaga kerja ini disertai dengan penguatan kepemimpinan Kantor Cabang – melalui rapat penyaluran pembiayaan yang berkualitas secara rutin yang dilakukan oleh para Kepala Cabang dengan karyawan dilingkungan kerna masing-masing. Di samping itu, Kantor Pusat menyediakan pelatihan peningkatan kompetensi kepemimpinan dalam rangka pengkaderan. Dokumentasi untuk pelatihan bisa dilihat di Kategori : “Dokumentasi Kepemimpinan”.

Pasar, Nasabah & Mitra Usaha

Aspek pasar, nasabah dan mitra usaha menjadi unsur strategis dalam bisnis pembiayaan. Pasar pembiayaan sebagai bagian dari pasar penyaluran dana industri keuangan yang merupakan medan persaingan yang ketat karena baik bank dan non bank menawarkan produk yang mirip dan bersifat substitutif. Oleh karena itu, kemampuan menetapkan segmen, sasaran dan menempatkan diri (positioning) menjadi penting. PT. Armada Finance telah  melakukan pemetaan sasaran pasar, sehingga sudah fokus pada nasabah.

Pasar Sasaran

Tujuan kita bukanlah untuk mendapatkan pangsa pasar yang terbesar. Keinginan kita adalah terutama untuk mendapatkan pangsa yang paling menguntungkan pada setiap segmen pasar yang kita layani. Kita meyakini bahwa kunci untuk melakukan penetrasi pada pasar-pasar ini adalah memasukinya dengan produk-produk yang superior, inovatif dan bersifat pribadi dan pada saat yang sama memberikannya dengan kualitas tinggi disertai pelayanan nasabah yang prima. Pasar kita pada saat ini terutama adalah keluarga-keluarga dan usaha-usaha skala kecil dan menengah, dan sasaran kita adalah untuk melakukan penetrasi yang jelas dan dirasakan dalam setiap pasar geografis yang besar di setiap wilayah di Indonesia.

Kualitas

Kepuasan dan kebahagiaan nasabah, dan dengan demikian keberhasilan kita juga, sangat tergantung pada kemampuan kita untuk memberikan produk dan pelayanan yang berkualitas tinggi. Produk dan layanan yang berkualitas tinggi adalah yang diberikan dan kemudian terbukti sebagaimana yang dijanjikan.

Kualitas tinggi bukanlah kondisi statis. Kualitas tinggi sangat rentan terhadap perbaikan yang terus menerus melalui identifikasi-identifikasi yang sistematis dan eliminasi terhadap penyebab-penyebab adanya kekeliruan dan penyimpangan, melalui pengembangan sistem dan proses yang telah baik dan melalui pendidikan serta pelatihan. Perbaikan kualitas yang terus menerus akan membawa bukan saja kepuasan dan kebahagiaan nasabah yang lebih besar, tetapi juga produktivitas yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah.

Konsep perbaikan kualitas berlaku terhadap setiap bagian perusahaan, termasuk pemasaran, kebijakan, dan investigasi kredit, pelayanan terhadap nasabah, keuangan, sumber daya manusia, dan juga peralatan-peralatan serta lingkungan kerja. Setiap karyawan harus memiliki komitmen terhadap perbaikan kualitas dan harus memiliki prinsip untuk “melakukan dengan benar pada saat pertama dan melakukannya lebih baik lagi di lain waktu”.

Nasabah

Memuaskan dan membahagiakan nasabah kita dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya merupakan hal yang mendasar bagi kelangsungan hidup dan pengembangan kita. Kebutuhan-kebutuhan itu paling baik jika di pahami dalam bentuk dukungan yang kita berikan terhadap para nasabah kita dalam membantu mereka mewujudkan sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan mereka, melalui pemanfaatan yang optimum atas sumber-sumber daya mereka sendiri. Dengan demikian tujuan kita haruslah menyediakan produk-produk yang unggul, kompetitif, dan bersifat pribadi, yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan mereka yang unik, dan pada saat yang sama memberikan pemecahan yang inovatif terhadap problema-problema para nasabah kita. Untuk itu kita harus bekerja keras agar dapat benar-benar memahami usaha dan keluarga mereka, sehingga kita dapat mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan mereka dan dapat menyediakan produk-produk dan pelayanan-pelayanan yang paling sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang paling sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan mereka. Kita berkeinginan untuk menjadi mitra yang terpercaya bagi para nasabah kita dan dapat menjalin hubungan bisnis yang langgeng atas dasat kualitas, integritas, dan prinsip yang saling menguntungkan.

Mitra Usaha

Bank, dealer, pedagang mobil, dan perusahaan asuransi adalah mitra-mitra bisnis dalam usaha kita untuk mengembangkan pangsa pasar dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan nasabah kita. Untuk itu kita harus terbuka dan jujur mengungkapkan rencana-rencana dan kebutuhan-kebutuhan kita, karena hal-hal ini akan mempengaruhi mereka. Kita juga harus bersedia memahami kendala-kendala yang dihadapi mereka, baik itu karena alasan teknologi, struktur biaya, ataupun karena alasan sumber-sumber daya finansial. Kita memberikan tekanan yang sungguh-sungguh unuk hanya bekerja sama dengan bank, dealer, pedagang mobil, dan perusahaan asuransi yang secara finansial kuat dan stabil, memiliki kompetensi dalam bidangnya serta jujur, dan mereka yang selalu konsisten dalam melaksanakan dukungan, kerjasama, dan komitmennya yang tinggi terhadap kita.

Pengembangan Usaha

Strategi pengembangan geografis harus dilakukan dengan memperhatikan strategi pemasaran yang telah dicanangkan sejak semula, yaitu customer intimacy strategy. Itu pula sebabnya, fokus pengembangan jaringan Kantor Cabang tidak difokuskan pada kota-kota besar, akan tetapi pada Daerah Tingkat II yang letaknya relatif agak jauh daru Ibukota Daerah Tingkat I, yang kemudian ternyata justru menjadi daerah basis otonomi daerah yang mulai diterapkan di negara kita.

Ada empat alasan mengapa pengembangan PT. Armada Finance dilakukan dengan strategi pengembangan geografis, yaitu dengan memperluas jaringan pemasaran (ekstensifikasi), dan bukan dengan strategi pendalaman pasar (intensifikasi).

  1. Pengembangan secara geografis akan memberikan peluang yang lebih baik bagi PT. Armada Finance dalam melayani nasabah serta mitra bisnis perusahaan;
  2. Pengembangan secara geografis akan mengatasi kemungkinan pelunakan atau pelonggaran standar pembiayaan yang berlaku, karena adanya tekanan terhadap kebutuhan untuk mengejar volume bisnis yang ditargetkan;
  3. Pengembangan secara geografis akan memperbesar customers base perusahaan, sehingga memperkecil resiko pembiayaan yang diberikan;
  4. Pengembangan secara geografis juga akan mengoptimalkan penerapan strategi diskriminasi harga, sehingga akan meningkatkan kemampulabaan (profitability) perusahaan.

Pelaksanaan pengembangan secara geografis tersebut telah dimulai sejak tahun pertama PT. Armada Finance beroperasi. Pada tahun 1996 PT. Armada Finance mulai dengan membuka Kantor Cabang di Semarang, dan pengembangan-pengembangan secara geografis tersebut kemudian terus dilakukan dari waktu ke waktu, karena disamping keempat alasan tersebut, pengembangan geografis juga akan menjadi motivator bagi karyawan, karena itu berarti akan selalu ada kemungkinan bagi mereka yang berprestasi untuk meraih jenjang jabatan dan profesi yang lebih tinggi.

Setelah selama 5 (lima) tahun pertama PT. Armada Finance hanya memfokuskan diri di pasar Jawa Tengah, dalam 5 (lima) tahun kedua perusahaan mulai mengembangkan usaha ke Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera dengan membuka Kantor-kantor Cabang di daerah-daerah tersebut. Pembukaan Kantor Cabang ini terus menerus dilakukan dan sekarang ini perusahaan telah memiliki Kantor Cabang di Nusa Tenggara Barat serta Nusa Tenggara Timur. Dalam tahun-tahun ke depan, dengan memperhatikan situasi serta kondisi perekonomian secara makro, pembukaan Kantor Cabang tetap perlu dilakukan di daerah-daerah yang secara ekonomi memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang, serta menjadi pasar bagi perusahaan pembiayaan.

Dalam periode 5 (lima) tahun ketiga, PT. Armada Finance mulai mengembangkan konsep Kantor Perwakilan, yang dalam POJK kemudian dinamakan Otoritas Jasa Keuangan sebagai Kantor selain Kantor Cabang. Kantor Perwakilan adalah kantor layanan yang menginduk kepada Kantor Cabang. Sampai dengan akhir tahun 2016, PT. Armada Finance memiliki 37 Kantor Cabang dan 48 Kantor Perwakilan, baik itu di Ibukota Daerah Tingkat I, Ibukota Daerah Tingkat II, dan bahkan di kota Kecamatan.

Selain dengan semakin banyaknya kantor layanan yang dimiliki, maka organisasi perusahaan juga disesuaikan dengan membentuk 2 (dua) Kantor Wilayah yang membawahkan semua Kantor Cabang (tentu saja termasuk Kantor Perwakilan dibawahnya) yang ada, sehingga organisasi perusahaan dalam berjalan dengan lebih efektif dan lebih baik. Kantor Wilayah I membawahi wilayah Pulau Sumatera, Jawa Barat dan Jawa Tengah, sedangkan Kantor Wilayah II membawahi wilayah Jawa Timur, Pulau Bali, Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara.